Roberto Isaia, peneliti senior dari Observatorium Vesuvius, mengatakan, awan mematikan itu memiliki ” suhu lebih dari 100 C dan terdiri dari CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik.”
” 15 menit di dalam awan neraka itu pasti tak berkesudahan,” kata Isaia kepada The Guardian.
” Penduduk tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Orang Pompeii hidup dengan gempa bumi, tetapi tidak dengan letusan, jadi mereka terkejut dan tersapu oleh awan abu pijar itu,” tambah dia.
Situs ini tidak digali sampai tahun 1748, ketika para arkeolog terkejut menemukan bahwa abu mematikan telah memberangus satu kota beserta penduduknya. (Dailystar)