Jakarta –
Melihat perkembangan bayi kian hari rasanya selalu dibikin takjub. Apalagi ketika bayi sudah bisa mulai duduk dan merangkak. Duduk merupakan salah satu tonggak utama perkembangan bayi.
Menurut Sheryl Pitner, M.D., asisten profesor pediatri di University of Nebraska Medical Center, duduk memungkinkan bayi lebih mandiri dan menjelajahi lingkungan mereka dengan cara baru. Duduk juga menjembatani jalan ke tonggak utama lainnya, seperti memulai makanan padat, merangkak, berdiri, dan berjalan.
Duduk membantu perkembangan lainnya
Keterampilan motorik kasar bayi ikut bermain saat mereka belajar duduk. Mengutip Parents, untuk melakukannya, mereka perlu memiliki otot yang kuat di leher, bahu, perut, punggung, dan pinggul.
Saat bayi menggunakan tangan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka sambil duduk, pengembangan keterampilan motorik halus juga akan cepat terjadi.
“(Terlebih) duduk dengan dukungan minimal berarti bayi memiliki kontrol otot yang tepat yang diperlukan untuk transisi dari ASI ke makanan padat,” kata Jean Moorjani, M.D., seorang dokter anak di Arnold Palmer Hospital for Children di Orlando.
Lalu, bagaimana dengan merangkak? Untungnya, Bunda tidak perlu mengajari bayi merangkak. Ini adalah tonggak perkembangan alami yang terjadi ketika bayi siap.
Cara stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak
Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mendorong bayi bergerak. Berikut caranya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Perbanyak tummy time
Ada baiknya memberi mereka waktu tengkurap setiap hari saat mereka bangun. Ketika bayi menghabiskan waktu berbaring tengkurap, mereka berlatih mengangkat kepala, yang memperkuat leher dan punggung mereka dan membuat anggota badan mereka bergerak bebas.
Kedua aktivitas tersebut membantu membangun otot yang mereka perlukan untuk duduk merangkak. Beberapa bayi tidak menikmati tummy time, terutama pada awalnya.
Jika Si Kecil berteriak atau protes saat tummy time, cobalah melakukannya hanya dalam waktu singkat dan hanya beberapa menit setiap kali. Bunda juga dapat membuat waktu bermain di lantai lebih menyenangkan dengan memberi mereka beberapa menit di berbagai posisi, termasuk samping, punggung, dan perut.
ilustrasi bayi sedang tummy time/ Foto: iStock
|
2. Tak sering-sering menaruh bayi di bouncer
Jangan sering-sering menaruh bayi di bouncer. Bayi yang tidak menghabiskan banyak waktu di lantai mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kekuatan yang mereka butuhkan untuk duduk merangkak.
Setelah bayi dapat menahan kepalanya dengan stabil, pada usia sekitar 4 bulan, orang tua atau pengasuh mungkin bisa mencoba mendudukkan bayi di pangkuan mereka.
Kemudian, coba goyang perlahan ke depan dan ke belakang, dorong bayi untuk menjaga tubuh bagian atas tetap sejajar dengan tubuh bagian bawah. Bayi mungkin masih mengalami goyangan kepala sesekali, jadi pegang bayi erat-erat dan bersiaplah untuk memberikan dukungan kepala yang diperlukan.
Baca cara stimulasi lainnya di halaman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Hati-hati Bunda, hal-hal ini justru rusak sel otak anak. Simak video berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]